Sebanyak 100 Peserta Mengikuti Pelatihan Mengemudi SIM A Angkatan Pertama
Reporter: Andreas Pamakayo | Editor: Andreas Pamakayo
Persoalan ketenagakerjaan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat, salah satunya diinisiasi dengan banyaknya gelombang pemutusan hubungan kerja saat Covid-19 dan berbagai persoalan lainnya.
Dengan terbatasnya lowongan kerja khususnya pada sektor formal serta tingkat keterampilan pekerja yang masih relatif rendah, dan perlu adanya peningkatan.
Untuk itu, Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Sudin Nakertransgi) Tahun 2023 ini menggelar pelatihan mengemudi SIM A, Angkatan I (pertama), di Ruang Serbaguna Besar, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Senin (13/3).
Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas (Kadis) Nakertransgi DKI Jakarta Andri Yansyah didampingi, Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin, Kasudin Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Pusat Sudrajad, dan jajaran terkait lainnya.
Dalam pelatihan mengemudi ini didahului dengan laporan Kasudin Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Pusat Sudrajad.
Dia mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memberikan pelatihan mengemudi dan kesempatan bagi pencari kerja mendapatkan SIM A.
"Pemberian keterampilan mengemudi ini bagi masyarakat yang berdomisili di delapan kecamatan se-Jakarta Pusat. Pada angkatan pertama ada 100 orang peserta. Berkolaborasi dengan PT Giri Artha Sejahtera," katanya.
Pelatihan mengemudi angkatan pertama ini, lanjutnya, dilaksanakan dari tanggal 13 Maret-27 Maret 2023, bertempat di PT Giri Artha Sejahtera.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Nakertransgi DKI Jakarta Andri Yansyah menyatakan bahwa persoalan yang paling mendasar di kota besar ialah ketenagakerjaan.
"Persoalan pengangguran mempunyai dampak yang sangat luas. Oleh karena itu, Dinas Nakertransgi DKI Jakarta berkerja sama dengan berbagai SKPD yang ada dan dibantu dengan dunia usaha untuk turut serta mengatasi persoalan ketenagakerjaan," ucapnya.
Salah satu yang dilakukan, kata Andri, yaitu program pelatihan SIM A. Program tersebut untuk menekan angka pengangguran.
Andri juga mengimbau, agar para peserta pelatihan mengemudi harus dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, dan semaksimalnya. "Tidak semua masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelatihan SIM A," jelasnya.
"Jadikan pelatihan ini untuk pengembangan diri, peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan jejaring kerja. Agar setelah pelatihan bisa cepat terserap oleh dunia usaha," imbaunya.