Sidang Kelompok Musrenbang, Lurah Pasar Baru Sebut Masyarakat Makin Familiar dengan Pembangunan

Reporter: Farandy Purba | Editor: Andreas Pamakayo

Sidang kelompok musrenbang di Kelurahan Pasar Baru. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Sidang Kelompok musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) kelurahan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat resmi dimulai, usai wali kota membuka sidang pleno I musrenbang kecamatan terintegrasi musrenbang kelurahan, di Aula Kantor Kecamatan Sawah Besar, Selasa (14/2).

Musrenbang yang menjadi forum musyawarah tahunan dalam rangka menyepakati Rencana Kerja Pembangunan (RKP) tahun anggaran yang direncanakan pada tahun 2024 masih didominasi usulan fisik. 

Seperti halnya pada sidang kelompok musrenbang Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar. "Ada 31 usulan dan semuanya adalah fisik, yang jadi prioritas ada 24. Kebanyakan Sudin SDA, Bina Marga, Dishub serta sudin Perumahan," ujar Lurah Pasar Baru Arbi Noviyanto, di Aula Kantor Kelurahan Pasar Baru, Rabu (15/2).

Beberapa usulan tersebut, menurut Arbi, mencakup usulan prioritas yang di antaranya berupa rehab total rumah dinas lurah, perbaikan saluran drainase, pembangunan pencahayaan kota pada jalan lokal dan lingkungan, serta perbaikan jalan lokal, dan jalan lingkungan.

"Jadi semua pembangunan yang ada di Jakarta merupakan usulan langsung dari masyarakat. Masyarakat yang mengusulkan, masyarakat yang mengawal, masyarakat yang bisa memelihara hasil pembangunan itu," tuturnya.

Arby merasa bersyukur proses forum musyawarah ini berjalan lancar karena, diikuti oleh masyarakat secara antusias sejak dari Rembuk RW.  "Saya menilai masyarakat makin familiar dengan bahasa pembangunan infrastruktur yang ditetapkan Pemda DKI," tandasnya.