Sudin KPKP Beri Pelatihan Pengolahan Jamur Hasil Budidaya

Reporter: Farandy Purba | Editor: Andreas Pamakayo

Pelatihan pengelolaan jamur hasil budidaya. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan nilai ekonomis kegiatan warga di tingkat kelurahan, Sudin KPKP Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar pelatihan mengolah tanaman jamur menjadi makanan ringan berupa jamur goreng krispi, di Kantor Sekretariat RW 03, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Selasa (10/1).

Pelatihan yang diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 03 Cempaka Putih Timur ini memberikan pemahaman bahwa tanaman jamur jenis tiram putih (pleurotus ostreatus sp) hasil budidaya, dapat diolah sebagai makanan pengganti lauk.

"Memang terkait dengan ketahanan pangan, kita bikin olahan dari jamur. Kita inovasi baru dari budidaya jamur yang dilakukan di lahan terbatas," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan, dan Pertanian (Kasudin KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat Penty Yunesi.

Penty melanjutkan, kelompok wanita tani ini sebelumnya sudah melakukan budidaya hidroponik sayuran fugu yang diolah menjadi bahan baku mi hijau, untuk pembuatan mi ayam. Namun setelah dilakukan pembinaan budidaya jamur tiram putih, pihaknya memberikan pelatihan bagaimana mengolah jamur menjadi makanan olahan lainnya.

"Jamur selain bisa dimakan langsung kita arahkan juga untuk jamur krispi, bisa juga untuk toping mi ayam yang sudah mereka jalankan," terangnya. 

Sementara itu, Kasatlak KPKP Kecamatan Cempaka Putih Yuna juga berharap pengolahan tanaman jamur menjadi jamur krispi ini bisa dikembangkan, dan menjadi satu terobosan sebagai Jakpreneur baru di Jakpus yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

"Bagaimana menjadikan tanaman hasil panen menjadi suatu olahan, kami akan mendampingi dan mengarahkan pengembangan budidaya sampai ke tingkat pemasaran," ujarnya didampingi Kepala Seksi Kesra Kelurahan Cempaka Putih Timur Yatna.

Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Wanita Tani RW 03 Cempaka Putih Timur Ita melihat pelatihan ini merupakan suatu hal yang positif. Ia menganggap potensi budidaya jamur tiram putih ini dapat memenuhi kebutuhan pangan di tengah masyarakat yang proses budidayanya tidak membutuhkan lahan luas.

"Kalo diolah (krispi) rasanya seperti ayam, terus kalo kita butuh lauk tinggal ambil di depan rumah bisa langsung diolah. Bisa juga dikembangkan jadi usaha. Semoga anggota KWT bisa lebih maju melalui bimbingan dari Sudin KPKP," tutur Ita.