Sudin LH Gelar Bimtek Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif Pada Kegiatan Bank Sampah
Reporter: Angga Rizkyanda | Editor: Andreas Pamakayo
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif pada kegiatan Bank Sampah, di Aula Kantor Kecamatan Tanah Abang, Jalan K.H Mas Mansyur, Jumat (9/6).
Dalam kesempatan ini, Kepala Subkoordinator Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Pusat Budi Kristina mengatakan, setelah diadakan di Kecamatan Tanah Abang bimtek pengelolaan bank sampah ini juga akan diadakan secara bergantian di delapan kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Pusat.
“Jadi bimbingan teknis pengelolaan bank sampah ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2021 tentang bank sampah yang mengimbau agar setiap RW memiliki satu bank sampah,” jelasnya.
Budi mengungkapkan, kegiatan ini merupakan upaya untuk mengajak kembali pengurus-pengurus bank sampah yang ada di wilayah Jakarta Pusat mengelola dan memilah sampah di bank sampah lingkungannya masing-masing khususnya di tiap RW.
“Harapannya pengurus bank sampah dapat aktif kembali terkait dengan pengelolaan dan pemilahan bank sampah, dengan catatan juga diaktifkan kembali buku kasnya sehingga, ada pelaporan untuk informasi bank sampah dari setiap wilayah,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Camat Tanah Abang Dwiarti Indriani Utami mengatakan, saat ini Kecamatan Tanah Abang masih terus berupaya dengan melakukan sosialisasi agar semua RW dapat memiliki bank sampah.
“Di setiap kelurahan sudah memiliki bank sampah yang sudah maju yang terbentuk benar-benar berkat keguyuban dari RT serta lingkungan sekitar,” ungkapnya.
“Seperti RW 11 Kelurahan Kebon Kacang memiliki salah satu bank sampah yang baru satu tahun berjalan tetapi membawa efek yang luar biasa di mana penguraian sampah itu diangkut tiap hari selasa yang bisa mencapai satu truk,” tambahnya.
Dwiarti berharap, semua RW yang ada di Kecamatan Tanah Abang memiliki bank sampah sehingga tidak ada penumpukan sampah.
“Jadi kita juga pakai strategi tumpuk di area masing-masing dan diberikan sarana prasarana kantong atau karung. Setiap harinya akan disetor ke bank sampah, lalu ditimbang dan dicatat agar ketahuan berapa sampah yang bisa kita minimalisir untuk dilarikan ke Bantargebang,” jelasnya.
Untuk diketahui, selain sosialisasi pengelolaan bank sampah di lingkungan RW, dalam bimtek ini para peserta juga diajak untuk membuat sabun cuci dari bank sampah yang disampaikan oleh narasumber Lucia Mona Hartari dari komunitas Gerakan Orang Muda Peduli Sampah (Gropesh).