Wali Kota Lepas 600 Peserta Wajib Kunjung Objek Bersejarah Tahun 2023

Reporter: Zaki Ahmad Thohir | Editor: Andreas Pamakayo

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma melepas peserta kegiatan Wajib Kunjung Objek Bersejarah Tahun 2023. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma melepas 600 peserta kegiatan Wajib Kunjung Objek Bersejarah Tahun 2023 yang diawali dengan pelaksanaan apel, di halaman kantor wali kota setempat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Selasa (26/9).

Dhany Sukma mengatakan, apa yang dinikmati sekarang ini adalah hasil buah kerja dari para pendahulu yang telah berjuang demi kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kenapa sejarah itu tidak boleh dilupakan, karena sejarah itu merupakan sebuah perjalanan, peristiwanya sudah berlalu namun, nilai-nilainya tidak pernah redup oleh ruang dan waktu,” katanya.

Menyoal rencana perpindahan ibu kota 2024 mendatang, Dhany menjelaskan, perpindahan Ibu kota ke Kalimantan Timur tidak akan menghapus jejak sejarah, karena di Jakarta lah sejarah itu terjadi dan ditumbuhkan.

“Makanya kalau kita tetap ingin Jakarta menjadi sebuah kota global yang menjadi tujuan perjalanan dari warga luar negeri, hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara peningkatan karakter budaya di Jakarta,” jelasnya.

“Jadi ini merupakan salah satu proses pembelajaran, karena belajar bukan hanya di kelas, banyak ilmu yang bertebaran di luar kelas yang bisa kita ambil, jadi ini sebagai bentuk pembelajaran, semoga nantinya adik-adik bisa menjadi duta kebudayaan Jakarta,” harapnya.

Sementara itu, Plh Kasudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat Dya  Perwita Kusuma menerangkan, kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap tahun dengan total peserta sebanyak 600, yang terdiri dari 300 siswa SMP, 50 peserta pendamping dari guru, dan 250 peserta dari berbagai sanggar serta pengelola RPTRA.

Lanjut Dya, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan bahwa DKI Jakarta banyak sekali objek bersejarah.

“Untuk kegiatan kali ini para peserta akan mengunjungi dua lokasi yaitu, PBB Setu Babakan yang berlokasi di Jakarta Selatan, di sana kita akan melihat bagaimana kehidupan warga Betawi. Selain itu, nanti di sana ada beberapa pelatihan seperti, pelatihan musik, tari, dan kuliner. Selanjutnya nanti akan ke Museum Bahari di Jakarta Utara,” tutupnya.