Wan Azizah Wan Ismail Kunjungi Terowongan Silaturahmi

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Ibu Negara Malaysia Wan Azizah Wan Ismail berkesempatan mengunjungi ikon toleransi umat beragama. Foto: Maulana

Terowongan Silaturahmi adalah sebuah terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang berada di wilayah Jakarta Pusat, Kecamatan Sawah Besar.

Terowongan tersebut menjadi simbol harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia dan juga simbol toleransi.

Pada hari ini, Senin (9/1), Istri Perdana Menteri (PM) Malaysia Wan Azizah Wan Ismail berkesempatan mengunjungi ikon toleransi umat beragama tersebut.

Wan Azizah Wan Ismail mengatakan, berkunjung ke Masjid Istiqlal merupakan keinginannya. "Saya bergembira bisa datang ke sini karena ini adalah salah satu permintaan saya untuk melawat masjid terbesar di Asia Tenggara," ujar Wan Azizah Wan Ismail di Masjid Istiqlal, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (9/1).

Setelah ke masjid Istiqlal, rombongan Wan Azizah Wan Ismail kemudian melanjutkan perjalanan ke Gereja Katedral melalui Terowongan Silaturahmi. Terowongan itu menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.

Sesampainya di sana, Wan Azizah Wan Ismail langsung disambut Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo. Dan mengajak rombongan berkeliling sambil berbincang sebelum akhirnya meninggalkan gereja.

Sementara itu, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengungkapkan, dalam kunjungan ini diperlihatkan makna simbolik keberadaan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berdampingan.

"Ketika tamu negara datang kesini akan mendapatkan kesan yang bagus kehidupan bersama di antara Bangsa Indonesia," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar mengatakan, Wan Azizah sangat tertarik dengan terowongan tersebut.

"Wan Azizah sangat tertarik dengan terowongan silaturahmi tadi, dan inilah terowongan satu-satunya di dunia, menjadi kekuatan simbolik antara Istiqlal dan Katedral," ujar Nasaruddin.

Turut hadir dalam kunjungan ini, Ketua TP- PKK DKI Jakarta Mirdiyanti, Camat Sawah Besar Prasetyo, Kepala Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Pusat Wildan, Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan Kelurahan Pasar Baru Dumaria.