Wawali Buka Dialog Kebangsaan Lintas Agama Menuju Pemilu Damai
Reporter: Rayner Magang | Editor: Andreas Pamakayo
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar Dialog Kebangsaan Lintas Agama dengan mengangkat tema 'Menuju Pemilu Damai' di Gereja Katedral, Jalan Katedral No.76, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Rabu (8/11).
Dialog ini dihadiri, para tokoh-tokoh dari enam agama yang ada di Jakarta Pusat dan dibuka oleh Wakil Wali Kota (Wawali) Administrasi Jakarta Pusat Chaidir.
Chaidir mengatakan bahwa kehidupan antar umat beragama merupakan anugerah dari Tuhan YME berupa keanekaragaman budaya, suku, ras, keturunan, bahkan cara pandang pola pikir yang multikultur adalah kekayaan Bangsa Indonesia yang patut disyukuri bersama.
"Kita perlu memupuk kerukunan hidup antara umat beragama yang merupakan persyaratan penting bagi pembangunan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Kesatuan bangsa tidak akan tegak berdiri jika tidak ada toleransi di antara penganut agama yang berbeda. Toleransi menjadi salah satu faktor di antara perbedaan yang ada," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, dalam menjelang tahun politik memang perlu adanya kegiatan seperti ini untuk menjaga kerukunan umat beragama dan keharmonisan di wilayah Jakarta Pusat.
"Berkumpulnya tokoh dari enam agama, kaum pemuda yang diharapkan dapat menerapkan isi Sumpah Pemuda kedalaman kehidupan bermasyarakat agar kerukunan umat beragama dan keharmonisan tetap terjaga di wilayah Jakarta Pusat terlebih memasuki tahun politik," katanya.
Chaidir juga berharap kepada para tokoh agama untuk berperan sebagai opinion leader yang dapat membentuk dan mempengaruhi opini masyarakat khususnya pada umatnya dalam me jaga situasi tetap kondusif menjelang pemilu.
"Dalam peranan ini tokoh masyarakat dapat berperan sebagai penjaga untuk kerukunan hidup antara umat beragama khusunya di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat," harapnya.
Sementara itu, Ketua Pantia Pelaksana Dialog Kebangsaan Lintas Agama Feri Iswan menerangkan, acara ini ditujukan untuk kaum muda karena mereka diharapkan menjadi pelopor dalam mengantisipasi konflik di masa pemilu.
"Kegiatan ini kita tujukan memang untuk kaum muda, kita harapkan teman-teman generasi muda ini dapat menjadi pelopor pertama dan utama dalam mengantisipasi konflik memasuki pemilu di tengah masyarakat serta dapat membangun solidaritas dan toleransi," ujar Feri.
Di tempat yang sama, Romo Hani Rudi Hartoko S menambahkan, pemuda merupakan pemilih masa kini dan masa depan. Di tengah perbedaan semoga identitas Bangsa Indonesia bisa menyatukan semua.