Asekbang Hadiri Peresmian Halte Transjakarta dan Rasa Padu Food Court MRT

Reporter: Rio Cornelianto | Editor: Andreas Pamakayo

Peresmian Halte Transjakarta pada Gedung Transport Hub dan Rasa Padu Food Court MRT Jakarta. Foto: Vhatra

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting menghadiri peresmian Halte Transjakarta pada Gedung Transport Hub dan Rasa Padu Food Court MRT Jakarta. 

Transport Hub atau simpang temu itu merupakan bangunan area transit yang mengintegrasikan sistem tranportasi publik dari MRT, KRL Jabodetabek, LRT, bus Transjakarta, kereta bandara, dan area ojek daring di kawasan Dukuh Atas.

"Hari ini kita menghadiri peresmian Halte Transjakarta pada Gedung Transport Hub di kawasan Dukuh Atas. Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat sangat mendukung baik dari segi kewilayahan termasuk masyarakat sekitar agar transportasi massa di Jakarta semakin bagus," kata Asekbang, di Gedung Transport Hub, Jalan Pasar Blora, Dukuh Atas, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).

Menurutnya, halte Transport Hub menjadi fasilitas baru bagi warga untuk menggunakan transportasi umum setara dengan standar internasional. Selain itu,  di lantai 3 Gedung Transport Hub ini terdapat food court yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman.

"Ini sangat bagus karena sudah standar internasional, bisa kita lihat sudah ada food court-nya, hotel juga ada, kemudian jika turun dari MRT langsung ada Transjakarta yang menunggu dan masuk ke LRT," jelasnya. 

Asekbang mengaku bangganya atas karya perjuangan dari MRT dan Transjakarta dikarenakan bisa terciptanya bangunan yang bagus seperti sekarang ini.

"Kita sangat berbangga atas prakarsa dan perjuangan temen-temen dari MRT dan Transjakarta karena bisa tercipta bangunan seperti ini. Jika melihat sejarahnya dulunya wilayah ini merupakan pasar makanya secara kewilayahan kita sangat mendukung agar transportasi semakin hari semakin bagus," ucapnya. 

Adanya MRT, lanjut Asekbang, sangat membantu mengurangi kemacetan di Jakarta dikarenakan bisa mengangkut penumpang secara massal. "Saya juga berharap ada banyak lagi tempat-tempat halte yang dibangun," tandasnya.