Aspem Buka Diskusi Ramadan Bertajuk Jakarta Pasca Bukan Lagi Ibu Kota Republik Indonesia

Reporter: Angga Rizkyanda | Editor: Andreas Pamakayo

Asisten Pemerintahan (Aspem) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Denny Ramdany. Foto: Angga Rizkyanda

Asisten Pemerintahan (Aspem) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Denny Ramdany membuka kegiatan diskusi Ramadan dan silaturahmi, di salah satu hotel kawasan Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).

Dalam kesempatan ini, Denny mengapresiasi diskusi dan silaturahmi yang diinisiasi oleh Yayasan Pelita dengan mengangkat tema "Jakarta Pasca Bukan Lagi Ibu Kota Republik Indonesia".

Menurut Denny, perpindahan ibu kota merupakan program yang luar biasa dan sangat bagus karena ibu kota dipindahkan berikut dengan kelengkapannya.

“Kotanya sudah dibangun dengan segala persiapannya sehingga pada saat nanti kemudian dipindahkan di sana benar-benar fungsi tata ruang dan tata kota beserta kehidupan sosialnya sudah sangat baik sekali," ujarnya didampingi Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Pusat Rachmat Hidayat.

“Terkait dengan perpindahan ibu kota ini adalah suatu keniscayaan. Kita pun pernah mengalami di tahun 1946 pindah di Yogyakarta dan tahun 1948 ke Bukit Tinggi, dan sekarang direalisasikan pindah ke Kalimantan Timur dan ini sangat luar biasa progresnya," tambahnya.

Berbicara tentang Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibu kota, lanjut Denny, Jakarta sebenarnya sudah menjadi global city atau kota global karena aktivitas dan sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa.

“Berbicara Jakarta-nya, sebenarnya tanpa menjadi ibu kota Jakarta sudah menjadi kota dunia karena aktivitas kita sudah baik seperti pusat perputaran keuangan di Jakarta 70 persen itu mendukung kegiatan keuangan di Indonesia. Kemudian SDM-nya juga sudah sangat luar biasa," tuturnya.

Dengan adanya diskusi ini, Denny berharap sekaligus mengajak peserta diskusi untuk memikirkan kembali nasib Jakarta ke depannya agar Jakarta bisa terus menjadi kota global.

“Dengan kehadiran kita di sini, yuk kita pikirkan kembali bagaimana nasib Jakarta ke depannya agar Jakarta terus menjadi kota global,” tutupnya.