Pemkot Jakpus Bersama BBPOM Lakukan Pengawasan Takjil di Johar Baru

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Pengawasan makanan takjil. Foto: Maulana

Dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang ingin berbelanja makanan atau minuman untuk berbuka puasa (takjil), Pemerintah Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di DKI Jakarta kembali melakukan pengendalian dan pengawasan makanan di Taman Segitiga, Jalan Johar Baru Utara I, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Rabu (27/3).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting ditemani Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM DKI Jakarta Evi Citraprianti berkeliling ke lapak-lapak pedagang dengan mengamati beberapa kue-kue khas berbuka puasa, sambil berbincang ke penjualnya dan menanyakan bahan dasar yang dipakai oleh pedagang dalam pembuatan takjil ini serta membantu tim penguji BBPOM mengambil sampel makanan untuk langsung diuji di mobil laboratorium keliling milik BBPOM Jakarta.

Bakwan Ferizan Ginting mengatakan, pengawasan ini dilakukan sesuai arahan Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat untuk memastikan takjil yang dikonsumsi masyarakat bebas dari bahan berbahaya.

"Beberapa waktu lalu juga sudah kita lakukan di Pasar Takjil Bendungan Hilir (Benhil) dan Kedai Swadarma serta secara berkala pemantauan ini dilakukan oleh teman-teman puskesmas karena kita ingin menjangkau seluas-luasnya untuk memastikan warga kita tidak mengkonsumsi makanan atau takjil dengan bahan yang berbahaya," katanya.

Hasilnya, kata Asekbang, dari 10 sample yang diambil ditemukan satu makanan yaitu mie kuning mengandung formalin. Pihaknya langsung menarik mie tersebut serta memberikan edukasi kepada penjual untuk tidak menjual mie kuning dan menggantinya dengan mie lain.

"Sebenarnya kita melakukan pemantauan ini bukan untuk mencari kesalahan, maunya kita tidak ditemukan yang memakai bahan berbahaya tetapi tadi ditemukan mie kuning yang langsung kita amankan," ucapnya.

"Penjualnya juga mungkin tidak tahu karena dia membeli juga mie itu, nanti BBPOM yang akan telusuri supaya ke depan tidak ada lagi karena berbahaya bagi kesehatan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM DKI Jakarta Evi Citraprianti meminta masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas dengan memperbanyak literasi terkait informasi bahan pangan yang mengandung bahan berbahaya agar terhindar dan bisa mencegah mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya.

"Masyarakat kami harapkan dapat menjadi konsumen cerdas, dapat memilih makanan yang aman," ucapnya.