Pemkot Jakpus Gelar Kick Off Penanganan Stunting Tahun 2024

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Sekko Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin (tengah) membuka kick off Konvergensi Stunting Tahun 2024. Foto: Maulana

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat menggelar kegiatan Diseminasi Prevalensi Stunting Tahun 2023 dalam kick off pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2024.

Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin mengatakan, kick off penanganan Stunting Tahun 2024 yang dihadiri seluruh jajaran UKPD terkait, puskesmas, kecamatan, dan kelurahan menghasilkan gambaran yang utuh tentang kebutuhan upaya penanganan stunting di Jakarta Pusat.

"Dalam kegiatan rapat ini seluruh UKPD telah memaparkan program terkait stunting yang dianggarkan dalam DPA Tahun 2024. Kita akan menyusun time line pelaksanaan program sesuai UKPD masing-masing melakukan penanganan stunting serta melibatkan CSR dan seluruh potensi masyarakat yang ada," katanya, saat membuka Konvergensi Stunting Tahun 2024, di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jumat (16/2).

"Kita juga ingin by name by address tepat dapat merasakan program ini. Tidak hanya stunting, prioritas kita juga menangani underweigth dan wasting," imbuhnya.

Iqbal berharap kegiatan dan program dari UKPD terkait, kelurahan, kecamatan, dan puskesmas dapat terintegrasi dengan baik.

"Nanti ada Subanppeko yang akan mengintegrasikan seluruh program menjadi satu kesatuan dan mudah-mudahan perluasan cakupan penanganan stunting ini juga dilakukan elemen masyarakat maupun unsur dunia usaha yang akan dikordinasikan Pemkot Administrasi Jakarta Pusat," harapnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Rismasari menambahkan, secara umum pelaksanan program penanganan stunting di wilayah Jakarta Pusat pada tahun 2023 telah berjalan baik. Namun demikian, upaya pengentasan harus ditingkatkan untuk mendukung tercapainya target pengentasan target penurunan prevalensi stunting tingkat nasional.

"Angka kita jauh di bawah nasional. Namun, kita harus terus meningkatkan agar capaiannya lebih baik lagi," katanya.

Karena itu, Risma berharap, peran serta semua unit kerja perangkat daerah (UKPD) di Jakarta Pusat bisa mengintegrasikan berbagai program mereka yang bisa mendukung upaya mengatasi stunting. 

Dicontohkannya, di tingkat kecamatan dan kelurahan terdapat program pemberian makanan tambahan serta di Suku Dinas SDA dan Suku Dinas PRKP ada program jamban komunal.

Upaya integratif ini, menurut Risma, sangat efektif dalam mengatasi mengalami persoalan stunting seperti anak mengalami underweigth dan wasting. Apalagi, secara anggaran tahun ini kegiatan terkait pengentasan stunting diyakininya telah dialokasikan masing-masing UKPD terkait.

"Kita berharap bisa berkontribusi penurunan angka stunting nasional. Kita bergandengan tangan untuk menurunkan angka di Jakarta Pusat kalau bisa zero di tahun 2024," tegasnya.