Pemkot Jakpus Gelar Perayaan HKG PKK ke-52

Reporter: Zaki Ahmad Thohir  | Editor: Andreas Pamakayo

Kader PKK bernyanyi dalam memeriahkan HKG ke-52. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat menggelar kegiatan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-52 Tahun 2024 Tingkat Kota. 

Kegiatan itu dimeriahkan dengan pemberian piagam penghargaan pengabdian PKK 10-25 tahun, apresiasi pengumpul minyak jelantah terbanyak dan penyerahan piala berbagai lomba Gebyar RPTRA Jakarta Pusat Tahun 2024.

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan dengan usia yang mencapai 52 tahun ini diharapkan gerakan PKK semakin matang dan mampu menghadapi tantangan zaman. Momentum perayaan ini juga diharapkan menjadi ajang konsolidasi, penguatan dan evaluasi gerakan PKK.

"Apakah aktivitas PKK saat ini telah benar-benar memberikan daya, karya dan pada akhirnya memberikan kesejahteraan bagi keluarga serta masyarakat di tahunnya ke-52 yang harus semakin matang," katanya, di Plaza Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Kamis (25/7).

Diingatkan Dhany, cikal bakal gerakan PKK diawali dengan inisiatif istri dari Gubernur Jawa Tengah Isriati Moenadi mengatasi persoalan penyakit busung lapar pada tahun 1967. Saat itu, ia mengajak sejumlah istri pejabat untuk melakukan intervensi dengan membentuk organisasi PKK.

Selanjutnya, pada 1972 organisasi PKK dengan program yang dinamakan 10 segi pokok diberlakukan ke seluruh Indonesia dan menjadi momentum penetapan HKG. Gerakan yang sebelumnya bernama Pelajaran pada Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pun dirubah menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Lalu seiring dengan semangat reformasi, pada tahun 2000, penamaan PKK kembali berubah menjadi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) hingga saat ini. Penyematan nama pemberdayaan itu, menurut Dhany, mengandung filosofi kesetaraan dalam membangun kesejahteraan masyarakat bersama-sama.

"Kalau dahulu tantangannya adalah busung lapar, hari ini tantangan kita adalah era digital yang satu sisi membawa dampak positif dan lainnya dampak negatif," paparnya, didampingi Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat Ucu Jamilah. 

Dilanjutkan Dhany, dampak negatif dari era digital ini juga akan berpengaruh terhadap perilaku anak  dan keluarga. Karena itu, ia berharap transisi organisasi PKK mampu memodifikasi strategi pemberdayaan masyarakat agar mampu mengatasi isu yang berkembang dan persoalan lingkungan.

"Hari ini kita telah mampu menggandeng berbagai kolaborator dari berbagai pihak. Artinya PKK tidak sendiri untuk mengatasi isu yang berkembang," tegasnya.

Sementara itu, Ketua III Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga Komariah Marullah hadir membacakan sambutan dari Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian menyampaikan pentingnya gerakan PKK di tengah masyarakat. Dalam melaksanakan berbagai gerakan, mereka dimintanya tetap berpegang teguh pada rencana induk gerakan dan dokumen PKK.

Menurutnya, keberadaan PKK diharapkannya terus mendukung berbagai program pemerintah melaksanakan pembangunan dan menciptakan kesejahteraan keluarga. Lalu mampu mengoptimalkan sumber pendanaan dari APBD, dana hibah, dan kemitraan dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan agar bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung pembangunan.

"Gerakan PKK tumbuh dari bawah dan oleh masyarakat. Terima kasih atas dedikasi dan komitmenya selama ini dalam mensukseskan 10 Gerakan PKK," tandasnya.