Pemkot Jakpus Gelar Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia

Reporter: Rio Cornelianto | Editor: Andreas Pamkayo

Pelaksanan peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia. Foto: Maulana

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat mengadakan peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia dengan mengangkat tema 'Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis' (GIAT).

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, peringatan ini juga sebagai bentuk komitmen Pemkot Administrasi Jakarta Pusat dalam menekan angka TBC yang menjadi prioritas.

"Hari ini kita melaksanakan peringatan hari Tuberkulosis sedunia di tingkat Kota Administrasi Jakarta Pusat yang seharusnya tanggal 24 maret di percepatan menjadi tanggal 7 Maret. Peringatan ini menandakan bahwa komitmen bersama untuk menekan angka kasus TBC itu salah satu prioritas," kata Dhany, di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Kamis (7/3).

Menurut Dhany, kasus TBC cukup banyak dan penanganannya perlu ada pengobatan yang telaten serta harus bekerja sama di semua sektor, bukan hanya di jajaran kesehatan saja tetapi seluruh stakeholder terkait.

"Penanganan TBC harus bekerja sama di semua sektor tidak hanya di jajaran kesehatan saja tapi seluruh stakeholder terkait," ucap Dhany.

Dia menjelaskan, ada empat pendekatan dalam kesehatan dalam mengatasi TBC, yang pertama pengaruh lingkungan, faktor perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor genetika.

"Jadi ada empat pendekatan, pertama 40% dipengaruhi lingkungan, kedua 30% faktor perilaku, terutama terkait dengan standar kesehatan maka perilaku hidup sehat adalah kunci utama, ketiga 20% faktor layanan kesehatan, sisanya 10% karena persoalan genetika," jelasnya.

Terakhir, Dhany berpesan kepada masyarakat khususnya warga Jakarta Pusat untuk bersama sama menekan angka kasus TBC dengan cara meningkatkan perilaku pola hidup sehat.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Rismasari mengatakan, pada tahun 2023 Indonesia merupakan negara tertinggi kedua untuk insidensi penyakit TBC setelah India dan DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi dengan beban TBC tertinggi di Indonesia menjadi cerminan capaian Program Tuberkulosis Nasional.

"DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi dengan beban TBC tertinggi di Indonesia menjadi cerminan capaian Program Tuberkulosis Nasional. Oleh karena itu, Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) harus ditingkatkan. Kota Jakarta Pusat diharapkan saling peduli melakukan skrining tuberkulosis, untuk pencegahan resiko tertular kuman dengan pemberian TPT sehingga eliminasi TBC 2030 dapat terwujud," tandasnya.