Pemkot Jakpus Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma. Foto: Maulana

Seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat mengikuti upacara Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII.

Upacara tersebut dipimpin oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma yang berlangsung di Halaman Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Kamis(25/4) pagi.

Dhany Sukma yang bertindak sebagai Inspektur Upacara mengatakan, peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII mengusung tema "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat"

"Tema ini dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran Pemerintah Daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang," katanya Saat menyampaikan arahan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.

Dalam konteks ekonomi hijau yang merupakan salah satu dari enam strategi transformasi ekonomi Indonesia untuk mencapai visi 2045, kebijakan desentralisasi memberikan ruang bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan pengelolaan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkelanjutan, 
termasuk melalui transformasi produk unggulan dari yang semula berbasis produk yang tidak dapat diperbaharui seperti, industri pengolahan pertambangan, menjadi produk, dan jasa yang diperbaharui dengan tetap memperhatikan potensi daerah seperti, pertanian, kelautan, dan pariwisata.

"Kebijakan otonomi daerah juga memberikan keleluasaan Pemerintah Daerah untuk melakukan eksperimentasi kebijakan di tingkat lokal untuk mendorong implementasi teknologi hijau seperti penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari (solar panel), penggunaan mobil listrik yang menggantikan eksistensi mobil berbahan bakar fosil, pengolahan limbah yang ramah lingkungan sampai desain green building yang memperhatikan efisiensi energi, penggunaan material konstruksi ramah lingkungan, dan manajemen limbah bangunan," ucapnya.

Lebih lanjut, Dhany menambahkan, setelah 28 tahun otonomi daerah dilaksanakan telah memberikan dampak positif berupa meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan fiskal daerah.

“Peningkatan tersebut diharapkan agar dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Lakukan evaluasi untuk memastikan bahwa program dan kegiatan dalam APBD tepat sasaran, efektif dan efisien,” tegasnya.

Pada upacara ini juga dihadiri oleh Forkopimko, Dewan Kota, PKK, Dharma Wanita Jakarta Pusat, dan jajaran terkait lainnya.