Wali Kota Tutup Rangkaian Pelatihan Seni Tari Betawi

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Dengan memukul rebana Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat menutup rangkaian pelatihan seni Tari Betawi. Foto: Maulana

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma menutup kegiatan pelatihan Seni Tari Betawi yang diselenggarakan oleh Sudin Kebudayaan, di Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Gedung Muhammad Mashabi, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Kamis (29/2).

Dalam sambutannya, Dhany menyanjung para siswi pelatihan yang telah tampil menarikan tarian betawi dengan baik dan penuh semangat.

"Penampilannya seperti bukan sedang pelatihan tetapi sedang tampil di pentas, ini menandakan pelatihannya tidak main-main tetapi cukup serius dan dilatih oleh para pelatih yang profesional," katanya yang langsung disambut tepuk tangan para penonton.

Dhany pun meminta para peserta pelatihan yang merupakan siswi-siswi dari berbagai jenjang sekolah di Jakarta Pusat untuk terus berlatih dan mengetuk tularkan kepada teman-temannya di sekolah.

"Mudah-mudahan teman-teman yang sudah dilatih hari ini nanti bergeser posisi dari seorang penari menjadi seorang pelatih di sekolahnya, semakin banyak tarian ditampilkan akan semakin semarak budaya yang ada di Jakarta Pusat Khususnya seni tari betawi," ucapnya.

"Tarian ini jangan sampai berhenti sampai di sini karena Pak Nurdin (Kasudin Kebudayaan) sudah mendukung dengan menciptakan tarian khusus Jakarta Pusat yaitu Tarian Kembang Kemayoran," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Dhany juga berterima atas terselenggaranya pelatihan seni tari betawi, karena bisa menumbuhkan karakter budaya kepada para generasi muda.

"Saya ucapkan terima kasih atas penyelenggaraan pelatihan seni tari betawi dan juga khususnya kepada para pelatih yang penuh semangat dan keikhlasan mengajarkan sehingga menghasilkan karya yang bisa dimainkan dan ditampilkan oleh para siswi-siswi," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana menerangkan, untuk menambahkan minat dan bakat anak-anak di Jakarta Pusat sehingga mencintai seni dan budaya maka Dinas Kebudayaan pada bulan Mei mendatang akan menggelar pelatihan seni budaya di 50 titik di Jakarta Pusat.

"Di 50 titik nanti satu titik akan menggelar 15 kali pelatihan, kalau satu titik saja rata-rata 20 anak yang mengikuti pelatihan maka akan ada 1.000 anak yang akan berlatih. Nanti ada di RPTRA, Taman bacaan masyarakat, ataupun camat dan lurah bisa berkordinasi dengan sudin kebudayaan tempat yang representatif," katanya.

"Berbagai jenis pelatihan nanti tidak hanya seni tari, ada pencak silat, teater, musik dan lainnya, harapan kami kegiatan ini terus berjalan dengan baik," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat M Nurdin menjelaskan, pelatihan seni tari betawi ini diselenggarakan selama 10 hari mulai 16 Februari 2024 hingga 29 Februari 2024 dan diikuti oleh 30 anak perwakilan jenjang  SD, SMP dan SMA yang ada di Jakarta Pusat.

"Dalam pelatihan seni tari betawi ini diajarkan tiga komponen tarian yaitu Tari Bintang Jakarta, Tari Lajang Nyonye, dan Tari Demplon Manis," jelasnya.

Nurdin berharap pelatihan ini bisa  bermanfaat bagi peserta didik dan dapat dikembangkan di sekolah masing-masing.

"Kali ini para siswa yang kita latih, Nanti di bulan Juni insyaallah kita akan melatih para guru untuk menjadi instruktur di sekolahnya," tandasnya.