Wawali Jakpus Dorong Tanggung Jawab Bersama Kelola Sampah Berkelanjutan

Reporter: Maulana  | Editor: Andreas Pamakayo

Wawali meninjau pengelolaan sampah. Foto: Maulana

Wakil Wali (Wawali) Kota Administrasi Jakarta Pusat Chaidir menghadiri 'Kolaborasi Bersih Sampah Jakarta, Indonesia Bersih' di Kampung Eduwisata Bhinneka, RW 06, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (17/11).

Kegiatan ini merupakan sinergi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dalam mengelola sampah yang berkelanjutan dan mewujudkan kelestarian lingkungan. Digelar serentak di tujuh titik wilayah Provinsi DKI Jakarta. 

Tiba di lokasi sekitar Pukul 07.00 WIB Wawali Kota Administrasi Jakarta Pusat beserta Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Haruki Agustina didampingi penggiat lingkungan Formapel Jakarta Pusat Joko dan Camat Kemayoran Dicky Suherlan langsung mengunjungi rumah-rumah warga untuk melihat pemilahan sampah yang dilakukan serta mengunjungi bank sampah, serta pembudidayaan maggot.

Chaidir mengatakan, kegiatan ini merupakan titik awal ataupun pencanangan di mana bersih Jakarta maka bersih seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

Sementara, lanjutnya, untuk di Jakarta Pusat pengelolaan atau penanganan sampah dari sumbernya sudah cukup baik sesuai dengan mekanisme yang telah dianjurkan.

"Tadi kita lihat beberapa rumah sudah cukup baik mengelola sampahnya, bahkan RW 06 Kelurahan Kebon Kosong ini sudah cukup baik lingkungan sehingga menjadi percontohan di Kota Jakarta Pusat serta telah mendapatkan penghargaan di level nasional," katanya.

"Dalam pengelolaan sampah ini juga sudah bekerja sama dengan CSR dari Pegadaian dan PLN, sehingga sampah rumah tangga bisa langsung diserahkan ke bank sampah serta memiliki nilai ekonomisnya yang bisa digunakan sesuai keperluan warga," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Chaidir juga mengajak warga Kota Administrasi Jakarta Pusat yang belum mengelola sampahnya dengan baik untuk sadar dan merubah perilakunya, menjaga lingkungan, dan memilah sampah sesuai jenisnya dengan baik.

"Semoga dengan memilah dan mengelola sampah dengan baik Kota Jakarta semakin nyaman, bersih, dan indah," ucapnya.

Sementara itu Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Pusat Slamet Riyadi menjelaskan, di Jakarta Pusat sampah yang diangkut sekitar 800 hingga 1.000 ton setiap harinya dan tahun ini ditargetkan berkurang 30 persen.

Untuk itu, kata Slamet, setiap RW-nya sudah terbentuk Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW yang tugas fungsinya sesuai Pergub 77 yaitu, mengelola sampah dengan baik dan benar, baik sampah organik ataupun anorganik.

"Semua RW di Jakarta Pusat Sudah memiliki BPS RW dan akan kita terus optimalkan. Pengelolaan sampah ini tujuan utamanya adalah agar lingkungan bersih tetapi memiliki bonus tersendiri di mana untuk sampah anorganik bisa dimanfaatkan ke bank sampah dan memiliki nilai ekonomis, dan organik bisa dimanfaatkan untuk komposting atau makan maggot yang juga memiliki nilai ekonomis. Sebenarnya sampah jika dikelola dengan baik memiliki nilai ekonomis," tandasnya.