Wawali Tutup Pelatihan Seni Membatik Bagi Penyandang Difabel
Reporter: Andre | Editor: Andreas Pamakayo
Wakil Wali Kota (Wawali) Administrasi Jakarta Pusat Chaidir menutup pelatihan Seni Budaya Bagi Penyandang Difabel yang telah dimulai dari tanggal 17 sampai dengan 30 April 2024, di Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Muhammad Mashabi, Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Selasa (30/4).
Sebelum penutupan ditayangkan video pada saat peserta mengikuti pelatihan dalam memberikan motif pada kain batik. Setelah itu, aksi peragaan hasil pembuatan kain batik dari seluruh peserta pelatihan.
Dalam laporannya, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat M Nurdin menjelaskan, pelatihan seni membatik bagi siswa difabel diikuti tiga Sekolah Luar Biasa (SLB).
"Pelatihan seni membatik ini diikuti satu SLB Negeri dan dua SLB Swasta dengan jumlah peserta 30 orang (down syndrome dan tunarungu) tingkat SLTP-SLTA," jelasnya.
Adanya pelatihan membatik ini, lanjutnya, agar dapat mengangkat potensi diri yang dimiliki anak-anak penyandang difabel. "Kita juga menghadirkan tiga orang pelatih yang berasal dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Mereka diajarkan membatik dari cara tulis, ukir, dan batik cap," imbuhnya.
"Ke depan pada tahun yang akan datang Sudin Kebudayaan berusaha untuk meningkatkan dengan baik dari segi waktu pelaksanaan maupun jumlah peserta yang dilatih," harapnya.
Sementara itu, Wawali Administrasi Jakarta Pusat Chaidir mengatakan, pelatihan seni membatik ini sangat baik sekali dalam menambah keterampilan dan wawasan bagi para siswa difabel.
"Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memunculkan bakat baru atau kreativitas bagi para anak difabel dan menjadi nilai tambah potensi diri," ucapnya.
"Saya juga berharap ada kelanjutan dari hasil seni membatik anak difabel ini. Jika sudah terampil untuk bisa dipasarkan," imbaunya.
Setelah penutupan juga ada pemberian sertifikat kepada para pelatih dan peserta pelatihan secara simbolis oleh Wawali, Kasudin Kebudayaan, Wakil Camat Tanah Abang, dan Kabag Kesra.