Canangkan KAMSA, Pemkot Jakpus Targetkan Satu Bulan Tuntas

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Shendy Adam F

Pecanangan program KAMSA untuk wilayah Jakarta Pusat berlangsung di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jumat (31/12). Foto: Zaki Ahmad Thohir

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapi) DKI Jakarta mencanangkan delapan RW di Jakarta Pusat sebagai percontohan Kampung Sadar Adminduk (KAMSA).

Adapun delapan RW tersebut yakni, RW 01 Kelurahan Cideng, RW 07 Kelurahan Karang Anyar, RW 02 Kelurahan Harapan Mulia, RW 05 Kelurahan Kenari, RW 02 Kelurahan Rawasari, RW 01 Kelurahan Menteng, RW 02 Kelurahan Gelora, dan RW 07 Kelurahan Johar Baru. Setiap RW mewakili masing-masing kecamatan yang ada di Jakarta Pusat.

Pecanangan program KAMSA untuk wilayah Jakarta Pusat berlangsung di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jumat (31/12).  Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Dukcapil, Budi Awaluddin dan Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma.

Baca Juga:

Pemkot Jakarta Pusat Akan Canangkan KAMSA

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma yang hadir dalam peluncuran tersebut mengaku optimis program KAMSA dapat dirampungkan dalam satu bulan dari target tiga bulan.

Menurutnya, pihaknya optimis wilayah Jakpus dapat menuntaskan KAMSA satu bulan karena sudah memiliki aplikasi yang menyimpan data warga. Melalui sistem ini bisa langsung diverifikasi data de facto dan de jure.

“Kita ingin percepat tidak hanya tiga bulan, namun satu bulan tuntas. Setelah itu kita harus bergerak pada RW lainnya,” ungkapnya.

Dhany berharap lewat KAMSA dapat mengakselerasi penyelarasan data kependudukan dan pencatatan sipil. “Dengan data yang akurat, akan memudahkan berbagai kebutuhan serta membuat program-program pemerintah menjadi tepat sasaran,” sebut mantan Kepala Dinas Dukcapil ini.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin menerangkan, program KAMSA ini merupakan turunan dari Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) yang sudah terprogram secara nasional. Di mana nantinya ditunjuk satu kecamatan satu RW sebagai percontohan. Sehingga diharapkan mulai dari satu RW, kemudian ke RW berikutnya, dan seterusnya hingga ke tingkat kota sudah tertib administrasi kependudukan (Adminduk).

“Mekanismenya nanti kita akan berkantor di Pos RW melakukan jemput bola sampai pelayanan Adminduk tuntas,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, tiap RW akan diberikan buku berisi profil RW yang di dalamnya memuat jumlah penduduk, data warga berupa nama warga by RW by address yang belum melakukan perekaman kependudukan, maupun layanan kependudukan lainnya.

“Setelah satu kecamatan satu RW ini berhasil, kita akan terus lakukan ke RW selanjutnya. Sehingga seluruh warga sadar Adminduk,” tandasnya.

Program GISA menyasar kesadaran dari seluruh elemen akan pentingnya administrasi kependudukan. Kesadaran tersebut ditunjukkan dengan 4 hal, yakni kesadaran akan pentingnya dokumen kependudukan, pentingnya pemanfaatan data kependudukan, pentingnya pemutakhiran data kependudukan, dan pentingnya pelayanan administrasi kependudukan yang membahagiakan rakyat.

Dalam kesempatan yang sama, Budi juga menceritakan beberapa terobosan yang baru saja dilakukan Disdukcapil. Di antaranya adalah merilis logo baru, motto pelayanan baru yaitu “Jawara” (Jagonya Melayani Warga), dan maskot Bang Duk dan Mpok Capil. Ia mengatakan semua inovasi ini ditujukan untuk semakin memudahkan warga mengakses pelayanan publik.

“Semua pelayanan di Dukcapil kita buat mudah dan gratis. Tidak ada pungli dan gratifikasi. Bahkan kita sudah lakukan pemecatan terhadap PJLP (penyedia jasa lainnya perorangan-red) yang terbukti menerima gratifikasi,” tegasnya.