Asekbang: Pembangunan JPO Jalan Bungur Besar 17 Harus Selaras dengan Tata Ruang Kota
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat meminta pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang akan dibangun di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 16, Jalan Bungur Besar 17, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat selaras dengan tata ruang kota.
"Konsentrasi kita desain perencanaan JPO ini dikomunikasikan dengan Dinas Bina Marga, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) agar sesuai dengan estetika kota. Kita sudah minta ke direktorat PT KAI untuk berkordinasi dengan dinas terkait di tingkat provinsi," ucap Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting saat ditemui di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jumat (18/2).
Baca Juga:
Ada Dua Pion Evaluasi Penutupan JPL 16 di Jalan Bungur Besar
Penutupan Perlintasan Senen, Asekbang Minta Sosialisasi Intensif Bagi Warga
Bakwan Ferizan Ginting menjelaskan, Pemkot Administrasi Jakarta Pusat menginginkan bukan hanya sekedar pembangunan JPO saja tetapi juga ditata kawasannya.
"Tidak hanya pembangunan JPO saja tetapi kita maunya kawasan ini menjadi satu kesatuan yang ditata rapi sesuai estetika kota," jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut dirasa penting karena Jakarta Pusat merupakan wilayah yang sering dilewati masyarakat baik dari Jakarta ataupun luar Jakarta.
"Supaya tata ruang kita dapat terlihat dengan baik, estetika kita juga baik, karena ini adalah wilayah Jakarta Pusat yang banyak dilintasi orang," katanya.
Dia berharap masyarakat lebih mudah dan aman dalam beraktivitas di kawasan ini serta dokumen perencanaan pembangunan harus dibahas di tingkat provinsi.
"Dokumen perencanaan benar-benar harus dibicarakan di tingkat provinsi, harapan jika nanti jadi pembangunan JPO, warga yang melintas juga merasa aman dan mudah," tandasnya.