Sudin Nakertransgi Gelar Pelatihan Pemanfaatan Kain Perca di Dua RPTRA

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Pelatihan pemanfaatan kain perca, di RPTRA Kampung Benda, Kelurahan Cempaka Putih. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Suku Dinas (Sudin) Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar pelatihan pemanfaatan kain perca, di RPTRA Kampung Benda, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kelurahan Cempaka Putih, Senin (19/9).

Kepala Seksi Pelatihan Sudin Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Pusat Rizal Effendy menerangkan, pelatihan pemanfaatannya kain perca ini dilakukan di dua RPTRA yakni, RPTRA Kampung Benda (Kelurahan Cempaka Putih Timur), dan RPTRA Amir Hamzah (Kelurahan Pegangsaan).

Pelatihan ini, lanjutnya, diikuti 100 peserta dan juga mengandeng 10 peserta difabel. "Kegiatan ini akan dilakukan selama lima hari ke depan. Hari ini, pembukaan langsung praktik pembuatan kerajinan kain perca," ungkapnya.

Rizal menerangkan, tujuan dari kegiatan ini dalam rangka meningkatkan taraf hidup warga di masa pandemi yang mengakibatkan pelemahan ekonomi. Sehingga, diharapkan para peserta dapat mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan kerajinan kain perca.

"Jadi pelatihan ini untuk memberikan keterampilan kepada para binaan kita, agar lebih bisa memanfaat kain perca untuk dijadikan produk yang mempunyai nilai jual," jelasnya.

Baca Juga: 

Sudin Nakertrans Jakpus Gelar Pelatihan Pemanfaatan Kain Perca

Setelah pelatihan ini, Rizal mengungkapkan, para peserta akan diberikan satu buah mesin jahit sebagai modal untuk memulai usaha, maupun mengembangkan usahanya. Para peserta juga mendapatkan pendampingan dan pemasaran produk melalui Jakpreneur binaan Sudin Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Di tempat yang sama, Agus warga Johar Baru mengaku, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga untuk menambah keahlian dan pengetahuan, serta menambah penghasilan.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengrajin ondel-ondel ini mengaku, bisa memproduksi pakaian ondel-ondel sendiri setelah mendapatkan pelatihan dan mesin jahit.

"Selama ini kita keterbatasan alat, biasanya saya nyuruh orang untuk buat. Itu keteteran. Kalau sekarang sudah ikut pelatihan dan dapat mesin jahit, saya bisa lebih banyak produksi baju untuk ondel-ondelnya," jelasnya.