Tutup Pelatihan Membatik, Wali Kota Berharap Dapat Melahirkan Pembatik Khusus Jakarta Pusat

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Penutupan pelatihan membatik di Gedung Muhammad Mashabi, Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Selasa (31/5). Foto: Malik Maulana

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma menutup pelatihan membatik bagi para difabel, pelajar, dan masyarakat umum, di Gedung Muhammad Mashabi, Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Selasa (31/5).

Baca Juga: 

Sudin Kebudayaan Gelar Pelatihan Membatik Bagi Pelajar dan Difabel

Dhany mengatakan, pelatihan ini merupakan peluang untuk berkarya yang hasil karyanya bisa dikembangkan bukan hanya membatik saja, tetapi juga untuk pengembangan diri sendiri, dan pendapatan keluarga.

"Dengan adanya pelatihan membatik ini memberikan peluang untuk mencatatkan penguatan nilai budaya yang ada di Jakarta agar bisa dikembangkan," katanya.

Dhany menuturkan di Jakarta Pusat belum ada pembatik khusus menghasilkan karya batik Jakarta Pusat sementara wilayah lain sudah memilikinya.

Diharapkan, lanjut Dhany, dengan kegiatan pelatihan membatik ini bisa melahirkan pembatik khusus Jakarta Pusat. "Ini bisa kita kembangkan sebagai karya batik nusantara yang coraknya khas Jakarta Pusat. Di Jakarta Utara ada Batik Marunda, di Jakarta Barat ada Batik Gobang, di Timur juga demikian. Mudah-mudahan dari pelatihan ini dapat menghasilkan karya yang bisa kita patenkan dan memang berasal dari Jakarta Pusat," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat Muhammad Nurdin bersyukur dan bangga dengan selesainya pelatihan ini karena kegiatan berjalan lancar dan program telah digulirkan kepada masyarakat.

"Yang membuat saya bangga pelatihan kali ini diikuti oleh saudara-saudara kita dari kelompok difabel. Insya Allah ini akan menjadi kegiatan rutin karena sudah masuk agenda Sudin Kebudayaan yang telah tertunda selama pandemi," ungkapnya.

Setelah pelatihan, Nurdin menambahkan, para peserta akan dipantau oleh Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat. "Total ada 80 peserta, saya berharap para peserta pelatihan bisa terus berlatih mengembangkan diri sehingga bisa menata kehidupan ke depan," tutupnya.