RW 06 Kelurahan Cempaka Putih Barat Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Terasering

Reporter: Danar Pusung | Editor: Andreas Pamakayo

Budidaya ikan nila dengan sistem Terasering. Foto: Malik Maulana

Program Kampung Iklim (Proklim) adalah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, dan penurunan emisi.

Serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

November Tahun 2022, 17 RW di Jakarta meraih penghargaan Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

RW 03, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat menerima tropi penghargaan Proklim Lestari. Proklim Lestari merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Pada tahun 2023, Cempaka Putih Barat RW 12 dan RW 06 menjadi wakil Jakarta Pusat dalam verifikasi lapangan dan penilaian lokasi usulan Proklim Pratama.

Baca Juga: 

RW 06 Cempaka Putih Barat Siapkan Sebuah Inovasi

Ada berbagai inovasi yang telah dikembangkan, salah satunya di RW 06 Cempaka Putih Barat dengan membuat kolam budidaya ikan menggunakan sistem Terasering.

Ketua RW 06 Ratna menjelaskan terkait sistem Terasering sendiri sebenarnya sudah sering didengar. Sistem ini sering dipakai pada lahan pertanian untuk menjaga kesuburan tanah dengan cara meningkatkan peresapan air ke dalam tanah. Konsep terasering itulah yang dimanfaatkan oleh warga RW 06 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Untuk itu, lanjutnya, warga RW 06 menggunakan sistem Terasering untuk memanfaatkan limbah ember bekas pakai dalam membudidayakan ikan nila.

"Jadi kenapa dibuat seperti ini karena ada beberapa alasan, yaitu pemanfaatan limbah ember bekas, agar kadar oksigen dalam air lebih terjaga, juga pertumbuhan ikannya menjadi lebih cepat," jelasnya saat menerima tim verifikasi lapangan DKI Jakarta, Selasa (31/1). 

Unsur Proklim

Sementara itu, Koordinator Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kota Administrasi Jakarta Pusat Wasis disisi lain menerangkan, ada beberapa unsur pokok yang harus disiapkan oleh sebuah lingkungan dalam mengikuti Proklim. Seperti, unsur ketahanan pangan, kesehatan, serta unsur kelembagaan.

“Dari segi ketahanan pangan, apabila lahannya terbatas mungkin bisa dibuat lahan pertanian berdiri seperti vertical garden atau hidroponik, dan akuaponik”, terang wasis.

Sambung Wasis, peran posbindu dan posyandu juga sangat penting dalam proklim. “Ketika terjadi bencana, anak-anak dan orang tua cenderung gampang terkena penyakit, di situlah perlu peran posbindu dan posyandu," kata Wasis.

Untuk peran kelembagaan sendiri, menurutnya, peran RT-RW sangat penting dalam Proklim. “Peran RT atau RW ataupun tokoh lain dalam masyarakat tidak kalah penting untuk menimbulkan rasa semangat dan kebersamaan untuk menjalankan Proklim tersebut," tutupnya.