Tutup Pelatihan Seni Kriya, Asminkesra Jakpus Bangga Akan Hasil Karya Siswa Difabel

Reporter: Danar Pusung | Editor: Andreas Pamakayo

Penutupan pelatihan seni rupa Kriya. Foto: Malik Maulana

Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Pusat M. Reza Phahlevi menutup pelatihan Seni Rupa Kriya bagi penyandang difabel yang telah berlangsung dari tanggal 2 Maret hingga 15 Maret 2023, di Gedung PPSB M. Mashabi, Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang. 

Reza juga sempat melihat hasil siswa-siswi difabel dalam keterampilan membuat seni rupa Kriya. 

Menurutnya, hasil karya seni ini sangat layak untuk masuk ke bursa penjualan, dan akan mengajak Suku Dinas PPKUKM untuk berkolaborasi dalam melakukan pemasaran hasil karya seni tersebut.

“Dalam sejarah karir saya, baru ini melihat sebuah hasil karya seni yang luar biasa dari siswa-siswi kami, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memasarkannya dan memberi mereka sebuah apresiasi,” ujar Reza.

Baca Juga:

Ajarkan Seni Kriya Bagi Siswa Sekolah Luar Biasa 

Asminkesra juga sangat bangga ternyata dibalik kekurangannya, para siswa difabel ini mempunyai kelebihan lain, sehingga bisa menghasilkan karya seni yang bagus.

“Hasilnya rapih, bagus, saya sangat bangga, kita belum tentu bisa melakukan apa yang mereka lakukan saat ini,” ujarnya.

Selain itu, Reza juga memberikan apresiasi kepada para seniman yang mengajarkan para siswa difabel selama 10 hari kemarin.

“Terima kasih kepada mereka yang sudah sangat sabar mengajarkan anak kami untuk membuat sebuah karya seni yang luar biasa,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebudayaan M. Nurdin mengaku akan akan menjadikan hasil karya seni rupa Kriya ini sebagai cinderamata.

“Akan kami jadikan cinderamata jika ada tamu yang berkunjung ke Sudin Kebudayaan, semoga nantinya bisa berkolaborasi dengan sudin lainnya untuk memasarkan hasil karya seni ini,” harap Nurdin. 

Untuk diketahui, pelatihan seni rupa kriya bagi penyandang disabilitas ini diikuti oleh 3 sekolah menegah pertama dan 3 sekolah menengah atas (sekolah luar biasa) di wilayah Jakarta Pusat.

Sedangkan untuk tim pengajar, seluruhnya dari dosen dan praktisi dari IKJ. Dan kegiatan ini sendiri merupakan agenda rutin setiap tahun yang dilaksanakan oleh Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat.