Sebanyak 15 Penyandang Difabel Ikut Pelatihan Seni Kriya

Reporter: H. A. Daelani | Editor: Andreas Pamakayo

Pelatihan Seni Kriya, di Gedung M. Mashabi. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Pusat M. Fahmi membuka Pelatihan Seni Kriya yang akan berlangsung selama 10 hari (dari tanggal 18 sampai 31 Agustus 2022), di Gedung M. Mashabi, Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Kamis (18/8).

Fahmi mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19 mulai mereda Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat telah aktif melakukan kegiatan diawali dengan kegiatan seni membatik dan lainya sebagainya.

Baca Juga:

Sudin Kebudayaan Gelar Pelatihan Membatik Bagi Pelajar dan Difabel

Pelatihan Teater 2022 Ditutup, Kasudin Kebudayaan Tantang Pengiat Berprestasi di Tingkat Provinsi

"Sekarang Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat kembali menggelar Seni Kriya diikuti 30 peserta.  Yang luar biasa yaitu setengah dari pesertanya sebanyak 15 orang penyandang difabel," kata Fahmi didampingi Kasie Pembinaan Kebudayaan Sudin Kebudayaan Jakarta Pusat Sinta Mutiara Sari.

Menurut Fahmi, seni kriya adalah seni ketrampilan, bila diikuti dengan sungguh-sungguh dan serius itu bukan saja jadi expert atau ahli bahkan bisa layak jual dan ini menjadi nilai tambah dikemudian hari.

"Jika seni kriya digeluti secara serius dan sungguh-sungguh akan menjadi ruang untuk menambah penghasilan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasudin Kebudayaan Jakarta Pusat Moh Nurdin menambahkan, kegiatan seni kriya ini akan berlangsung selama 10 hari, dimulai hari ini dan akan berakhir 31 Agustus 2022 mendatang.

Nurdin menambahkan, kegiatan ini diikuti 30 peserta, 15 orang di antaranya penyandang difabel dan 15 orang siswa SLTA sederajat. Dari 30 peserta tersebut di antaranya 15 orang siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 3, 5 orang siswa SMA Negeri 68, 5 orang SMK Negeri 44 dan 5 orang SMK Negeri 54.

"Kami melakukan kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal dasar ketrampilan untuk anak-anak khususnya penyandang difabel, yang nantinya diharapkan bisa dikembangkan oleh mereka dan bisa menjadi alternatif pilihan ke depan untuk untuk mengisi dunia kerja, agar bisa mandiri," ucapnya.

"Jenis pelatihan seni kriya yang akan diberikan yakni kerajinan kain, kayu, dan kertas yang akan diolah menjadi souvenir Betawi khususnya Jakarta Pusat," tambah Nurdin didampingi koordinator pelatihan dari IKJ Deniar Hendarsyah.